Saturday, May 17, 2008

Definisi Smart Card

Smart card didefinisikan sebagai sebuah kartu dengan IC (Integrated Circuit) yang tertanam di dalamnya, di mana IC tersebut digunakan untuk melakukan proses informasi, juga memiliki media penyimpanan dengan kapasitas tertentu. Mungkin sebelumnya Anda telah mengenal magnetic stripe card atau kartu magnetik, yang juga dapat berfungsi sebagai alat pembayaran. Kartu magnetik saat ini masih banyak digunakan kartu ATM di Indonesia, yang tentunya juga dapat berfungsi sebagai alat pembayaran. Smart card berbeda dengan magnetic stripe card yang merupakan teknologi lama.Magnetic stripe card memiliki ciri yang mudah terlihat, cukup melihat pita magnetic yang melekat pada kartu. Sementara pada smart card, komponen IC pada umumnya terdapat di dalam kartu atau berupa lempengan chip kecil. Tentu saja dengan menggunakan pita magnetik dan IC/chip secara bersamaan pada sebuah kartu, maka kartu tersebut dapat berfungsi sebagai smart card sekaligus magnetic stripe card. Baik magnetic stripe card maupun smart card menyimpan informasi di dalam media penyimpanan masing-masing (pita magnetic pada magnetic stripe card, dan IC atau chip pada smart card). Untuk membaca maupun menulis informasi, diperlukan sebuah alat untuk membaca dan menuliskan informasi tersebut, yang disebut dengan card reader atau encoder. Contoh reader dapat Anda temui dengan mudah pada saat Anda pergi ke ATM, yang memiliki sebuah reader untuk membaca informasi pada kartu yang Anda masukan.Demikian juga pada saat Anda menggesek kartu pada reader untuk melakukan pembayaran. Penggunaan besar-besaran dan booming smart card terjadi pada tahun 1990-an, saat diperkenalkan smart card berbasis SIM (Subscriber Identify Module), yang digunakan dalam ponsel GSM. Penggunaan kartu kredit maupun kartu debit sebagai alat pembayaran oleh Master- Card, Visa, maupun Europay semakin memperkenalkan smart card pada publik. Pengembangan selanjutnya adalah diperkenalkannya teknologi contactless pada smart card. Teknologi contactless memungkinkan komunikasi kartu dengan reader melalui frekuensi radio atau dikenal dengan RFID (Radio Frequency Identifi cation), sehingga antara kartu dan reader tidak perlu bersentuhan (contactless).

Aplikasi Smart Card


Jika dikaitkan lagi dengan Aladdin, maka customer bagaikan tokoh Aladdin yang memiliki keinginan untuk dipenuhi. Smart card bagaikan lampu wasiat yang siap digesek setiap saat. Lalu siapa dong yang jadi Jin, alias pengabul permintaannya? Yang mendapat peran Jin adalah Anda, para programmer! Baiklah, apapun sebutannya, memuaskan customer adalah tugas mulia. Apa saja yang harus Anda siapkan untuk membuat aplikasi berbasis smart card? Hal pertama tentunya memahami spesifi kasinya. Untuk mudahnya, anggap Anda ingin membuat sebuah aplikasi absensi karyawan dengan menggunakan smart card. Tentu saja Anda dapat membuat aplikasi yang tidak menggunakan media kartu. Kartu hanya lah kemasan untuk tag atau chip-nya. Tetapi untuk mudahnya, kita akan berasumsi menggunakan kartu sebagai kemasannya. Untuk itu, setiap karyawan memiliki sebuah smart card agar dapat melakukan absensi. Sebuah card reader yang terhubung dengan sebuah komputer akan digunakan untuk membaca smart card tersebut, dan aplikasi Anda pada komputer tersebut akan melakukan proses pendataan yang diperlukan. Dari sisi hardware, Anda harus mengenal atau menentukan spesifi kasinya, misalnya frekuensi yang digunakan (jika merupakan contactless atau RFID card), karakteristik dan kapasitas memory yang digunakan di dalam chip, dan spesifi kasi reader-nya. Dari sisi software, yang Anda butuhkan adalah interface yang mengirimkan output,dan diterima sebagai input pada aplikasi Anda. Interface ini dapat berupa API (Application Programming Interface), yang sering merupakan bagian dari SDK (Software Development Kit) yang disediakan oleh vendor hardware. Sedangkan “mantra” atau bahasa pemrograman yang Anda gunakan adalah bahasa pemrograman favorit Anda. Tentu saja jika Anda menggunakan SDK dari vendor, pastikan bahasa pemrograman yang Anda gunakan didukung oleh SDK tersebut. Agar aplikasi Anda dapat berkomunikasi dengan card reader dan memperoleh input darinya, aplikasi Anda harus terlebih dahulu mengenali card reader. Untuk itu, diperlukan proses inisiasi dengan card reader Jika proses inisiasi telah berjalan, tugas berikut aplikasi Anda adalah menangkap data yang diberikan oleh card reader saat sebuah smart card terbaca. Jika sebuah smart card terdeteksi, Anda mungkin perlu melakukan beberapa validasi data yang diizinkan masuk dalam aplikasi. Mungkin Anda juga perlu mengambil beberapa informasi yang terdapat di dalam smart card, mungkin berupa nomor induk karyawan atau informasi lainnya. Informasi disimpan di dalam memory smart card berdasarkan blok-blok yang telah telah ditentukan. Jika diperlukan, aplikasi Anda dapat menuliskan kembali informasi pada lokasi blok memory tertentu pada smart card. Hingga langkah ini, beberapa perintah dasar yang harus Anda miliki berkaitan dengan hardware adalah perintah-pe rintah:

Munculnya teknologi ini, membuka jalan yang seluas-luasnya bagi munculnya aplikasi-aplikasi berbasis kartu yang lebih komplek dan saling terintegrasi dengan kehidupan manusia. Selama ini teknologi kartu yang kita kenal berkisar pada aplikasi di mesin ATM, kartu kredit, kartu GSM, dan sebagainya. Namun telah pula dikembangkan sebuah aplikasi dimana anda hanya memerlukan sebuah kartu saja untuk semua aplikasi yang ingin anda akses.
Salah satu aplikasi yang telah dikembangkan adalah Travel Card. Dengan menggunakan Travel Card ini, anda tidak memerlukan tiket ketika harus bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, ketika menggunakan pesawat telepon di bandara, memesan mobil jemputan di bandara tujuan, pembayaran elektronik di beberapa pusat perbelanjaan, maupun reservasi kamar hotel.
Layanan Telepon
Reservasi Tiket Pesawat
Pembayaran Elektronik






Dengan menggunakan Travel Card tersebut, anda tidak perlu lagi untuk mengurus kebutuhan anda selama bepergian ke luar negeri misalnya, karena hanya dengan menggunakan satu kartu saja, anda dapat sekaligus mengurus, tiket pesawat, mobil jemputan, dan kamar hotel yang ingin anda tempati.Bahkan ketika anda, ingin menghubungi keluarga anda di belahan dunia yang lain, kartu ini berubah fungsi menjadi kartu telepon, dan tak lupa anda dapat membeli oleh-oleh dengan menggunakan kartu ini.
Meskipun demikian, masih ada aplikasi lain yang juga menarik yaitu Student Card. Menggunakan kartu ini, seorang mahasiswa atau dosen akan mendapatkan banyak kemudahan. Ketika berada di kantin, mahasiswa atau dosen dapat menggunakan kartu ini sebagai kartu pembayaran, ketika registrasi ulang, pembayaran SPP atau semester pendek. Disamping utamanya kartu ini digunakan untuk kartu identitas mahasiswa atau kartu mahasiswa. Sebagai kartu identitas, kartu ini dapat digunakan sebagai kartu akses keamanan ketika mahasiswa memasuki ruang praktikum, bahkan sebagai kartu absensi ketika memasuki ruang kuliah. Selain itu kartu ini dapat digunakan sebagai kartu telepon dan kartu belanja di supermarket kampus atau koperasi..
Bayangkan seandainya sistem-sistem sejenis diintegrasikan dalam sebuah sistem raksasa yang saling berhubungan, maka dapat dipastikan sistem tersebut akan menjangkau seluruh masyarakat sampai ke level yang kecil yaitu rumah tangga. Dengan menambahkan komponen tambahan berupa Card Reader di rumah-rumah tangga, Fleksibilitas SmartCard semakin terasa manfaatnya. Melalui sebuah Set-Top Box yang terhubung dengan Internet yang dilengkapi dengan SmartCard Reader, anda tidak perlu jauh-jauh untuk berbelanja, memesan tiket bioskop, memesan antrian untuk periksa ke dokter, reservasi hotel, dan beribu-ribu aplikasi lainnya. Ketika SmartCard menjadi kartu identitas dan perwakilan diri anda, maka barangkali nilai kartu itu hampir sama dengan nilai diri anda. Anda dapat menggunakan hanya sebuah kartu saja di Sekolah, Pusat perbelanjaan, Bandara, Stasiun, Kantor, dan di semua tempat dimana anda berada. Gambar 5. Hanya melukiskan integrasi beberapa contoh aplikasi saja, namun sebenarnya sebuah sistem dengan aplikasi yang sangat lengkap dapat dilukiskan lagi, namun karena keterbasan ruang, hanya beberapa aplikasi saja yang dapat ditampilkan.

Model Smart Card

Jika berbicara tentang SmartCard, tentu saja anda berbicara tentang sebuah Chip kecil yang telah diprogram untuk menangani fungsi-fungsi tertentu maupun untuk menyimpan informasi yang ditanam didalam kartu anda. Secara umum, terdapat tiga model smart card yang dikembangkan di industri yang di dunia saat ini, yaitu : 1. PC/SC : Dikembangkan oleh Microsoft dan beberapa perusahaan lainnya. PC/SC adalah antarmuka aplikasi smart card untuk komunikasi dengan smart card dari PC berbasis Win32. 2. OpenCard Framework : adalah sebuah standar terbuka yang menyediakan operasi antar aplikasi smart card lewat NC, POS, desktop, laptop, set top box, dan sebagainya. OpenCard biasanya harus digunakan dalam komunikasi dengan perangkat eksternal dan/atau menggunakan library yang ada di client. Selain itu, OpenCard juga menyediakan antarmuka ke PC/SC agar dapat digunakan untuk perangkat yang berbasis Win32. 3. JavaCard : diperkenalkan pertama kali oleh Schlumberger dan digunakan sebagai standar Card bagi Software Java saat ini. Schlumberger juga hanya menggunakan Java card sebagai satu-satunya card yang dipasarkannya saat ini, sekaligus sebagai perusahaan pertama yang memiliki lisensi JavaCard yang berstandar ISO 7816.



SmartCard berbeda dengan Magnetic Card yang juga cukup banyak digunakan dalam aplikasi kartu absensi di kantor-kantor dan lain sebagainya, namun memiliki beberapa kelebihan dalam hal kehandalan, kemampuan menyimpan informasi yang ratusan kali lebih banyak , lebih sulit untuk dipalsukan. Smartcard cukup mudah untuk diprogram, sehingga memungkin untuk dikembangkan lebih lanjut di sisi aplikasinya. Meskipun demikian, teknologi perangkat kerasnya sendiri tidak berkembang dengan cepat dan cenderung statis.

Ukuran standar dari sebuah SmartCard ditentukan oleh ISO7816. Jika anda perhatikan dengan seksama ketika membeli kartu baru GSM, maka anda akan melihat bahwa terdapat dua buah komponen yang dapat anda amati yaitu smartcard-nya sendiri dan substrat plastiknya yang menjaga smartcard-nya dari kerusakan sebelum digunakan. Karakter fisik dari smart card berdasar standar ISO 7816 dapat anda lihat pada beberapa aplikasi seperti Kartu kredit, kartu ATM dan sebagainya seperti Gambar di bawah ini

Smart Card Reader

Agar terdapat batas yang jelas, Anda perlu membuat suatu modul (mungkin Anda perlu memberikannya nama, misalnya modul Smart) yang mengakomodasi kebutuhan hingga tahap ini. Perintah-perintah programming yang digunakan bisa jadi berbeda jika Anda menggunakan API atau SDK yang berbeda, tetapi fungsi dasarnya tetap sama. Selebihnya di luar modul Smart di atas, adalah aplikasi database yang umum, menyimpan dan memroses data, melakukan perhitungan yang diperlukan, menampilkan laporan, dan lain sebagainya. Jika suatu saat Anda membuat aplikasi lain yang menggunakan smart card, Anda dapat menggunakan kembali (re-use) modul Smart di atas, dan berkonsentrasi pada proses bisnis di aplikasi dan database. Informasi di dalam smart card mungkin memiliki format tertentu, misalnya tertulis dalam karakter hexadecimal. Untuk itu, seperangkat library atau function konversi perlu Anda siapkan. Untuk mendukung keamanan, ada baik nya Anda melakukan enkripsi pada informasi penting yang ingin disimpan pada smart card. Dari sebuah aplikasi sederhana, bukan tidak mungkin berkembang menjadi aplikasi yang lebih rumit seperti contoh-contoh yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal ini, segala kemungkinan yang dapat dipikirkan untuk menjadi celah keamanan sistem harus diantisipasi dengan baik.

Contactless Smart Card

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, contactless smart card berkomunikasi dengan reader dan teknologi RFID. Di dalam contactless smart card terdapat tag RFID atau transponder sebagai identifi kasi menggunakan gelombang radio. RFID juga dikenal dengan istilah proximity atau proxy. Apakah keuntungannya dibandingkan dengan contact smart card? Contacless smart card bekerja lebih praktis, terutama untuk transaksi yang membutuhkan proses cepat, contohnya adalah penggunaan contactless smart card pada sistem transportasi seperti MRT (Mass Rapid Transit), di mana Anda dapat melakukan transaksi, tanpa perlu mengeluarkan kartu dari dompet Anda. Seperti pada contact smart card, contactless smart card juga memiliki klasifi kasi standar, yang memiliki dukungan berbeda pada range (jarak) tertentu antara kartu dan reader. Terdapat beberapa standar internasio nal untuk mendukung aplikasi-aplikasi yang spesifi k. Misalnya ISO 18000-3 digunakan sebagai standar tag high-frequency, dan ISO 18000-6 untuk ultra-high frequency. ISO 15693 merupakan standar yang populer, dan menggunakan high-frequency 13,56 MHz, yang secara luas digunakan untuk kartu kredit.Contactless smart card juga tidak menggunakan baterai, tetapi contactless smart card memiliki induktor yang build-in untuk menangkap gangguan sinyal frekuensi radio, dan menggunakannya sebagai sumber tenaga pada IC. Walaupun demikian, dimungkinkan sebuah contactless smart card memiliki baterai atau power supply internal, atau disebut de ngan tag RFID yang aktif. De ngan kemampuan ini, dimungkinkan jarak komunikasi hingga ratusan meter dengan ketahanan baterai mencapai 10 tahun, serta dapat mendukung kapasitas penyimpanan yang besar. Lebih jauh mengenai contoh penggunaan smart card yang telah diterapkan adalah Octopus card, yang telah diberlakukan di Hong Kong. Octopus card merupakan contactless smart card yang digunakan untuk pembayaran elektronik secara online maupun offl ine. Octopus card tidak hanya dapat digunakan untuk sistem transportasi, tetapi juga sebagai alat pembayaran pada supermarket, toko, restoran, parkir, dan aplikasi POS (Point of Sales) seperti service station dan vending machine. Pendek kata, hanya dengan satu kartu, dapat difungsikan untuk berbagai keperluan pembayaran.


Contoh dari Contactless Smart Card :

MIFAREmerupakan suatu teknologi contactless smart card yang dikenal luas, dilengkapi dengan kartu dan reader. Teknologi MIFARE berdasarkan ISO 14443, dengan frekuensi 13.56 MHz. MIFARE banyak digunakan untuk aplikasi e-wallet, access control, ID card, ticketing, dan lain sebagainya. Dari sisi kapasitas, terdapat MIFARE Standard 1k yang memiliki kapasitas penyimpanan 768 byte, terdiri dari 16 sektor, di mana masing-masing sektor diproteksi oleh dua key yang berbeda (key A dan key B). MIFARE Standard 4k memiliki kapasitas 3 kilobyte, yang terdiri dari 64 sektor.

Keamanan

Berbicara mengenai sebuah sistem, apalagi jika digunakan sebagai sistem pembayaran, maka sisi keamanan merupakan hal yang tak terpisahkan dari sistem itu sendiri. Sebuah risiko yang patut dipertimbangkan adalah keunggulan tracking yang dihasilkan oleh tag RFID dapat berpotensi terbaca secara luas, sehingga dimungkinkan pihak lain mengetahui lokasi yang mungkin bersifat privat atau rahasia, baik dalam kaitannya dengan kepentingan keamanan individu, perusahaan, atau militer. Tentu saja sistem yang ingin Anda terapkan dengan menggunakan smart card atau tag RFID, harus terlebih dahulu mempertimbangkan kemungkinan di atas ataupun risiko lainnya. Smart card sendiri telah dibekali dengan kriptografi secara hardware, dengan menggunakan algoritma enkripsi (misalnya RSA, DSA, dan lain-lain) yang menghasilkan key unik. Hal ini menyebabkan smart card tidak dapat diduplikasi dengan mudah. Melalui kemasan yang baik pada kartu, data pada chip juga dapat dilindungi sehingga tahan terhadap debu dan air.

Contact Smart Card

8 titik kontak dengan dunia luar

Contact smart card memiliki chip kecil keemasan pada kartu. Saat dibaca oleh reader, chip tersebut melakukan kontak dengan konektor yang dapat membaca informasi dari chip, dan dapat menuliskan informasi kembali ke dalam chip. Pada contact smart card, beberapa standar ISO telah dikeluarkan untuk mendefi nisikan bentuk fi sik, posisi, karakteristik, protokol, format perintah yang dikirim dan respon yang dikembalikan, ketahanan kartu, hingga fungsinya. Kartu ini sendiri tidak memiliki baterai .Di dalam kisah Aladdin, terdapat sebuah lampu wasiat yang jika digosok dapat menghadirkan sosok jin sakti yang dapat mengabulkan permintaan. Berkat kemajuan teknologi, sudah sepantasnya Anda kini tidak perlu merasa minder dengan kemampuan lampu wasiat Aladdin. Saat ini, hanya dengan membuka dompet dan mencabut sebuah kartu, dan hanya dengan sebuah “gesekan”, perlahan Anda sudah dapat memiliki pakaian baru

Normalnya, sebuah smart card tidak memiliki catu daya, layar, atau keyboard. Smart card berinteraksi dengan dunia luar menggunakan antarmuka komunikasi serial lewat delapan titik kontak atau contact point yang ada.